Mengelola
Kelas
Pengelolaan
Kelas Secara Efektif
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan
kesempatan pembelajaran murid. Para pakar dalam bidang manajemen kelas
melaporkan bahwa ada perubaha dalam pemikiran tentang cara terbaik untuk mengelola
kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan
untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada
kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.
Tren baru dalam manajemen kelas lebih menekankan pada pembimbingan murid untuk
menjadi lebih mau berdisiplin diri. Secara historis, dalam manajemen pada
belajar, guru lebih dianggap sebagai pemandu, fasilitator dan koordinator.
Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari
pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Kita
harus menggunakan masa-masa ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang
akan digunakan terhadap kelas tersebut, dan mengajak murid terlibat dalam semua
aktivitas pembelajaran.
Tujuan
dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas
yang efektif memiliki dua tujuan yaitu:
1.
Membantu Murid Menggelola Waktu dengan
Baik
Manajemen kelas yang efektif akan membantu
memaksimalkan waktu pengajaran pada murid.jumlah waktu yang tersedia untuk
barbagai aktivitas kelas di sekolah menengah yang biasanya rata-rata 42 menit.
Waktu belajar tahunan biasanya sekitar 62 jam, yang kira-kira hanya setengah
dari waktu yang diwajibkan.
2.
Menjegah Murid Mengalami Problem
Akademik dan Emosional
Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat murid
sibuk dengan tugas yang menantang. Kelas yang dikelola dengan baik akan
memberikan aktivitas dimana murid menjadi terserap ke dalamnya dan termotivasi
untuk belajar dan memahami aturan dan regulasi yang harus dipatihi. Sebaliknya,
dalam kelas yang dikelola dengan buruk, problem emosional dan akademik akan
lebih mudah muncul. Murid yang tidak termotivasi secara akademik akan menjadi
makin tak termotivasi. Murid yang pemalu akan menjadi reklusif. Anak yang
bandel akan makin kurang ajar.
Prinsip
Penataan Kelas
1. Kurangi
kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering
dilewati.
2. Pastikan
bahwa murid dapat terlihat semuanya. Tugas manajemen yang yang penting adalah memonitor
murid secara cermat. Patikan ada jarak pandang yang jelas dari meja guru, meja
murid. Jangan sampai ada yang tidak kelihatan.
3. Materi
pengajaran dan perlengkapan murid haru mudah diakses
4. Pastikan
murid dapat dengan mudah melihat presentasi kelas.
Menciptakan
Lingkungan yang Positif Untuk Pembelajaran
1. Menggunakan
gaya otoritatif. Guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri,
tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukan penghargaan
diri yang tinggi. Strategi kelas yang otoritatif mendorong murid untuk menjadi
pemikir yang independen dan pelaku yang idependen tetapi strategi ini masih
menggunakan sedikit monitoring murid.
2. Gaya
manajemen kelas yang permisif. Memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak
memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau
pengelolaan perilaku mereka. Murid di kelas permisif cenderung punya keahlian
akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah. Secara keseluruhan,
gaya otoritatif lebih bermanfaat bagi murid. Gaya yang otoritatif akan membantu
murid menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri.
3. Gaya
manajemen kelas yang otoritarian. Gaya yang restriktif dan punitif. Fokus
utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pembelajaran dan
pengajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mnegontrol murid dan tidak
banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini
cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan ke
khawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi
yang buruk.
0 komentar:
Posting Komentar