Mencintai hingga lupa
cara berhenti. Suatu hal bagus yang tak layak untuk dibenci sebenarnya, jika
saja ini bersoal pada cinta yang tepat. namun ini sangat melenceng dari itu,
ini cinta yang tak seharusnya . Meski sebenarnya semua terlihat sah-sah saja
jika kita tilik dari kulitnya saja.
Aku mencintai dia, pria yang sejak pertama jumpa
sudah membuat terpana. Samasekali bukan karna fisik, dia punya sesuatu yang
bisa menarikku untuk lebih jauh lagi memperhatikannya. Dia sangat biasa saja,
mereka yang mengejarku jauh lebih istimewa sebenarnya. Tapi entah mengapa hanya
dia yang membuatku terpana, menjatuhkan hati pada saat itu juga.
Dan setelah jumpa yang tak seberapa lama itu aku
menjadi buntu tiap kali mencari jalan untuk mengeluarkannya dari memoriku. Dia
virus yang diluarnya menjadi merah jambu di pipiku, tapi menghaguskan sebagian
pikiranku. Terbaca sangat mengerikan ya? Tapi itulah kenyataannya. Kehadirannya
adalah yang paling aku butuhkan saat itu. Bahkan aku berubah menjadi seperti
sosok intel wanita yang sedang mencari segala yang berkaitan dengannya. Terlihat
menyita waktu sebenarnya, namun indah pada nyatanya.
Perlahan dia jadi candu yang teramat menyiksaku, malam-malam
panjang penuh kesakitan yang tak terelakkan. Siang yang terasa gamang meski
dikelilingi banyak orang. Hadirnya membuat hati luluh.Dia benar-benar penuh
muslihat. Memberi madu untuk sekedar meracuniku. Entah apa, senyumnya atau
lirikan matanya.
Kini entah sudah berapa lamanya aku dibuat begini,
berusaha agar terlihat baik-baik saja. Aku semakin terus mengejar tak peduli
kaki yang sudah terlalu letih berlari.
Bukan karna mauku,tapi hatiku dan aku benar-benar
sudah lupa cara berhenti jika sudah begini.
0 komentar:
Posting Komentar